28 April 2010

Mengukur Karir di Dunia Komputer

Tadi siang ngikut kuliah umum IT Architecture and IT Profession bersama dosen IT, Pak Kenny Badjora Lubis dan Ibu retno Hendrowati. Kuliah ini memang bertujuan untuk membuka cakrawala bari bagi mahasiswa Jurusan Teknik Informatika tentang jalur karir di bidang IT khususnya. Ya, memang kadangkala beberapa mahasiswa IT kebingungan untuk memosisikan diri akan masa depan. Kerap aku juga sering bertanya, disiplin ilmu (atau mata kuliah) tertentu ini untuk apa ya, sedangkan pada dunia nyata hal-hal itu sudah tidak dipraktikan lagi secara eksplisit.

Mungkin temans agak bingung juga ya? Misalnya gini, aku belajar Matematika Komputer mengenai tahap parsing. Padahal, dewasa ini software pemrograman itu sudah mengcover kebutuhan kita sebagai seorang pemrogram. Ya, mungkin dapat dikatakan misalnya library-library banyak sekali bahasa pemrograman sudah tersedia dan kita tinggal memakai saja. Apalagi dengan hadirnya tools yang mempermudah, misalnya memrogram Bahasa Java lebih nyaman menggunakan Netbeans IDE dibandingkan dengan terminal di Linux. istilahnya, kita memang sangat-sangat dimanjakan. Ya, mungkin lebih condong pada "user yang canggih" dalam artian end-user bukan, pegiat IT tulen juga bukan.

OK, kita kembali pada bahasan awal. Pada kuliah umum tadi, mahasiswa diberikan kerangka mengenai karir di dunia Informatika. dari 4 lapis (Direktur, Manager, Supervisor sampai Staff), @ memiliki jangkauan jenis pekerjaan yang banyak sekali ragamnya. Mulai dari Chef Information Executif sampai tingkat Web Designer, banyak sekali pilihan yang ada (makin bingung).

Tiba-tiba, ada satu pertanyaan menarik dari Shidiq. Dia menanyakan apakah perbedaan yang signifikan antara Program-program Studi di Universitas yang termasuk keluarga "Komputer". Kita sering menemukan kerancuan perbedaan antara Teknik Informatika, Ilmu Komputer, Manajemen Informatika, Sistem Informasi, dan lainnya. Berdasarkan apa yang dikatakan Bu Retno bahwa pemberian nama itu terkait erat dengan "Marketing Kampus". Contohnya, orang akan tertarik masuk Akuuntansi Komputasi" yang lebih menjurus daripada "teknik Informatika" yang lebih luas. Padahal, pada dasarnya kurikulum yang digunakan sama saja dengan apa yang dipelajari -yang katanya lebih luas- di Teknik Informatika, mereka belajar Basis Data, Jaringan, pemrograman, dsb, dengan penekanan pada bidang yang "ditonjolkan". Jadi, etimologi yang tepat adalah "Teknik Komputer" atau "Teknik Informatika" dan aku sependapat dengan hal tersebut.

Anyway, sebaik apapun IP, sebanyak apapun sertifikat, tentu semuanya berujung pada Kecerdasan Emosional kita dalam menghadapi dunia kerja. Ya Alloh, linungilah aku dari kecemasan akan masa depan, serta jadikanlah aku orang yang bisa mengambil hikmah pada apa-apa yang Engkau berikan padaku.

Hitung






Komentar

Tentang Blog Ini

Seorang pembelajar yang berharap tidak berhenti belajar, seorang hamba yang berharap tidak berhenti menghamba

Followers