30 July 2010

Pengumuman Paramadina Fellowship 2010

Alhamdulillah, kaderisasi telah berjalan lancar. Aku sekarang punya adik baru nih. Selamat ya buat semuanya. Semoga menjadi jalan yang benar dan tepat..

Eh, ingat ya... Kuliah di perguruan tinggi hanyalah suatu jalan, masih banyak jalan yang bisa membawa teman sekalian kepada kesuksesan. Jadi, jangan bersedih hati ya ynag tidak lolos, Alloh punya rencana lain yang lebih indah. Keep spirit, berikut kutipannya (copast)

Universitas Paramadina mengucapkan selamat kepada para penerima Paramadina Fellowship 2010.

Kami mengucapkan terima kasih atas partisipasi seluruh pendaftar yang telah mengikuti proses seleksi Tahap ke II, yaitu Tahap Wawancara dengan Tim Panel Paramadina Fellowship 2010. Ada kebahagiaan dan kebanggaan tersendiri bagi kami, telah memiliki kesempatan untuk berkenalan dan menyaksikan kompetensi seluruh pendaftar dalam proses wawancara tersebut. Kami berharap, keputusan mengenai Paramadina Fellowship 2010, tidak akan mempengaruhi ataupun menghambat motivasi para pendaftar untuk terus berusaha meraih kesuksesan. Kami yakin dengan prestasi yang telah Anda hasilkan bertahun-tahun, peluang untuk sukses akan lebih besar dan doa kami untuk kesuksesan Anda.

  • Proses seleksi Paramadina Fellowship 2010 yang dilakukan oleh Tim Panel, dengan mempertimbangkan prestasi akademis dan non-akademis.
  • Hasil keputusan Tim Panel Paramadina Fellowship 2010 tidak dapat diganggu gugat.
  • Penerima Paramadina Fellowship 2010 tidak diperkenankan terdaftar di Universitas lain, selama berstatus sebagai penerima Paramadina Fellowship 2010.
  • Universitas Paramadina dan Tim Panel Paramadina Fellowship 2010 tidak melakukan pemungutan biaya sedikitpun dalam proses seleksi ini.

Berikut nama-nama yang berhasil memperoleh Paramadina Fellowship 2010 [klik disini].

Bagi anda yang berhasil memperoleh Paramadina Fellowship 2010 diharapkan untuk melakukan: I Konfirmasi kesediaan penerimaan Paramadina Fellowship 2010

  • Mengisi dengan lengkap formulir kesediaan sebagai Penerima PF 2010 [formulir dapat didownload disini].
  • Formulir kesediaan yang telah dilengkapi, fax ke Sdri. Muna Pratiwi, di 021 799 3375 atau ke 021 799 0963, dan dikirim melalui e-mail ke muna.pratiwi@paramadina.ac.id
  • Kami tunggu konfirmasi kesediaan tersebut selambat-lambatnya, Jum’at, 13 Agustus 2010, pukul 16.00 WIB.

II Seluruh peserta PF 2010 baik yang berasal dari Jabodetabek maupun luar Jabodetabek:

  • Sudah berada di Jakarta [Universitas Paramadina] dan langsung menempati asrama pada tanggal Kamis 16 September 2010 pukul 09.00 – 15.00 Wib
  • Bagi Anda yang berasal dari pulau Jawa, Universitas Paramadina akan mengganti biaya perjalanan darat (bus dan kereta api kelas ekonomi), sedangkan Anda yang berasal dari luar pulau Jawa, Universitas Paramadina akan mengganti biaya perjalanan udara dan kapal laut, kelas ekonomi. Penggantian biaya perjalanan akan dilaksanakan setelah penerima PF 2010 sampai di Jakarta dengan menunjukkan bukti tiket pesawat, kereta, bus dan kapal laut yang telah digunakan (paling lambat tiga minggu dari jadwal kedatangan di Universitas Paramadina).
  • Konfirmasi kedatangan setiap peserta akan dikoordinir langsung oleh saudari Muna [0816 957 253], saudaraWirawan [0856 4797 1568] dan saudara Didit [0815 1346 4737]. Atau ke 021 79181188 Ext. 232; Ext. 235dari pukul 08.30 – 16.30 WIB.
  • Selama 2 [dua] tahun pertama masa kuliah di Universitas Paramadina, para mahasiswa peraih Paramadina Fellowship 2010 diharuskan untuk tinggal di asrama yang telah disediakan oleh Universitas Paramadina.

Khusus bagi Penerima PF 2010, yang menempati posisi cadangan, konfirmasi final menunggu konfirmasi dari para donor. Tim Panel PF 2010 akan segera menghubungi Anda, untuk mengumumkan hasil tersebut pada Jumat, 20 Agustus 2010.

Kami ucapkan selamat kepada mereka yang berhasil memperoleh kesempatan meraih PF 2010.

Salam,

Tim Panel Paramadina Fellowship 2010

19 July 2010

Mematikan Komputer Otomatis di Ubuntu

Mungkin bagi Anda pengguna Ubuntu yang suka memakai laptopnya hingga ketiduran (ama siapa yah...?), kali ini aku mau bagi-bagi info perangkat lunak untuk mengatur waktu mati, restart, atau logout komputer. Kalau di OS Jendela kita mengenal Gadget AutoShutdown, Ubuntu (dan anak cucunya) juga punya GShutdown. Udah deh, langsung aja sedot dari terminal terdekat.

#apt-get install gshutdown

berikut skriinsyutnya

Semoga bermanfa'at
UPDATE: Ternyata aplikasi GShutdown hanya bisa membuat komputer Log Out. Pantesan aja aku tidur baterainya malah habis, hehe...

18 July 2010

Jamu Gendong : Tradisional, Pahit dan Perkasa

"Ddua ribbu", logat Jawanya begitu kentara pada penjaja jamu itu. Hmmm, pagi yang indah untuk minum "herbal" orang Indonesia. Di balik rasanya yang pahit, bisyari'ati terkandung manfaat yang begitu besar. Prasasti Madhawapura dari zaman Majapahit menyebutkan sudah adanya Acaraki, yaitu profesi 'tukang meracik jamu'. Bagiku, ini merupakan salah satu heritage yang mesti diabadikan secara juridistik akan warisan leluhur ini. Jangan sampai terulang lagi segala pencurian warisan budaya kita oleh bangsa lain.

Kembali ke cerita. Sang penjaja menawarkan "Pake pait gak". "Iya", lek, jamu pun lewat tenggorokan dan tak pelak pahit pun menjalar. Namun, aku sangat nyaman dan menikmati sekali kepahitan jamu tersebut.

Ada fenomena yang menarik yang bisa kita lihat dari penjaja jamu ini. Dari dulu hingga sekarang puing-puing ketradisionalan dalm bentuk personifikasi mungkin salah satunya pada penjaja. Entah kenapa dan bagaimana awalnya para penjaja itu menjadi "air tawar" di dalam "air laut". Mengapa? Seperti yang sudah kita ketahui sendiri ciri budaya itu memiliki manusia yang memakai nilai, norma, dan cara yang sama dengan beberapa pengusungnya. Hal ini berbeda sekali ketika berhadapan dengan para tukang jamu. Para penjaja ini bersikeras menggunakan pakaian tradisional sepanjang hari, dan mengapa harus perempuan yang masih bertahan? Aneh juga.

Aku juga sering membayangkan, betapa beratnya botol-botol yang harus dipikul dalam jarak berkilo-kilo meter yang menurutku sepertinya uang hasil jamunya pun tidak seberapa. Inilah salah satu contoh selain melahirkan sebagai bentuk keperkasaan seorang perempuan.

Walaupun pahit, seperti yang telah aku singgung, jamu memiliki khasiat yang baik bagi kesehatan, katanya. Seperti hidup ini. Kadang, tidak semua hal yang manis itu mampu membahagiakan kita, kita tahu bahwa yang pahit itu akan berakhir. Seperti jamu, ada minuman penutup yang manis yang dijajakan. Itulah tugas kita, bagaimana menutup semua cobaan, tantangan dan ujian di dunia dengan kemanisan di akhirat kelak. Pastikanlah kita meminum jamu pemanis, agar tidak terlanjur berlarut-larut pada kepahitan dunia yang menipu. Bahkan, kecantikan, kekayaan, dan kepintaran adalah kepahitan hidup jika kita tidak merendahkan diri dan tidak terbiasa ikut membantu meninggikan derajat kemanusiaan.

10 July 2010

Mengatasi Kebosanan Rutinitas


Malam ini getaran inspirasiku kembali muncul setelah membaca blognya Kak Rasyid. Kakak kelas semesterku ini memang jagonya dalam merangkai kata-kata. Ia mampu mengabadikan mutiara kata serta pandai mengutip (mengingat) beberapa golden concept. Aku sebenarnya merasa terhenyak sekali betapa kemalasan untuk berbagi kembali menggelayut dalam hati. Fiuh, akhir-akhir ini memang perhatianku terlalu tertujukan pada Ubuntu. Makanya aku juga minta maaf secara pribadi kepada http://derizal.blogspot.com yang sekian lama terasa kesepian dan merana diisi dengan konten-konten "egoistik".

Alhamdulillah detik ini aku bisa sampai duduk di Universitas Paramadina di Semester Pendek Pertama, artinya, Semester I ddan II telah aku lalaui dan kemarin-kemarin aku mengikuti PLC (Paramadina Leaders Camp). Ya, semacam mencari lagi keutuhan diri sebagai mahasiswa, maksudnya menyadari entitas kepemimpinan kita. 

Pada titik tertentu mungkin kita merasa bosan dengan rutinitas keseharian yang ada. Setelah melalui bebrapa contoh eksperimental, mungkin beberapa nih aku mau share. Artinya, aku juga pernah mengalami kebosanan seperti itu.

1. Kembali Pada Mimpi

Ngomong-ngomong soal ingatkan, aku teringat pada sepatah wejangan dari Pak Wija 

"Mimpilah dengan apa yang engkau cita-citakan, dan besok pagi sekali kerjakanlah setiap hal  menuju mimpi itu"

Terkadang kita keluar jalur dari apa yang kita kerjakan. Kita bukanlah mesin yang bekerja tanpa tujuan, kecuali tujuan yang pemiliknya berikan. Kita punya kebebasan untuk bermimpi. Apapun mimpi itu. Di tengah perjalanan menuju mimpi sering kita terseok menyimpang pada kesenangan sesaat atau terlupa. Itulah mengapa banyak pakar menganjurkan bahwa mimpi itu harus divisualisasikan. Tatkala kita merasa bosan, hayyaaa, lihat lagi apa mimpi yang ingin kita tercapai.

Oh, ya mengenai kesuksesan itu sebenarnya bukan merupakan suatu titik capaian tertentu sehingga ketika kita sampai pada titik itu, lantas kita berhenti. Kesuksesan itu sebenarnya merupakan serangkaian proses-proses yang baik dan berjalur yang benar.

2. Renungkanlah Nikmat yang Telah Tuhan Berikan

Kebahagiaan itu bukan apa yang kita dapatkan, melainkan sikap kita terhadap apa yang ada. Mensyukuri nikmat memang bukan perkara yang mudah, apalagi bagi kita yang terbiasa dilimpahi banyak kelebihan. benar, banyak orang berkata nikmat itu terasa ketika nikmat tersebut diambil. Coba sesekali tengok ke rumah sakit terdekat. Banyak sekali yang merindukan nikmatnya mata yang sehat yang meluangkan waktu membaca tulisan ini. Hmmmm...

3. Lakukan dari Sisi yang Berbeda

Kebosanan dapat muncul dikarenakan kita menginginkan sesuatu yang lebih. Alih-alih kita berusaha menginginkan yang lebih dengan cara yang salah. Lebih baik kita melakukan sesuatu yang berbeda dari biasanya. Dari beberapa sumber dikatakan bahwa melakukan sesuatu yang berbeda dari biasanya bisa mencerdaskan otak karena ikut merangsang konektivitas sel-sel otak yang baru. Tidak perlu muluk-muluk, misalnya saja sebagai mahasiswa kita sering menjadi deadline mania, coba kita jadi seorang pencuri. Pencuri start maksudnya, atau dari kebiasaan sehari-hari. Jika kita biasa makan pagi sebelum mandi dan mandi pukul 06:30, cobalah madi pukul 04:30 kemudian makan diselingi jalan-jalan. Mungkin sedikit bisa membantu. Ya, itu tergantung krativitas masing-masing. 

4. Flashback

Mencapai ketenangan hati memang banyak caranya. Salah satunya yang senang aku lakukan adalah flashback. Merenungkan diri perjalanan hidup kita yang cukup jauh dan cukup dekat ini bisa membuat kita tersenyum kecil. Bayangkanlah diri kita yang masih tembem, imut dan cengeng, lambat laun menjadi kita yang sekarang ini. Masuklah perlahan dan mendalam dalam setiap episode, Insya Alloh, kita akan bisa mendapatkan keagungan Tuhan. Cara lain pun bisa, misalnya memandangi foto-foto kita sewaktu kecil dan berbincang bersama Ibunda tentang masa kecil kita. 

Mungkin itu sebagian tips berdasarkan pengalamanku, bagi yang suka, silahkan dilike (kayak facebook aja), yang gak suka sumangga, heheh bercanda

Hitung






Komentar

Tentang Blog Ini

Seorang pembelajar yang berharap tidak berhenti belajar, seorang hamba yang berharap tidak berhenti menghamba

Followers