18 October 2010

Mengubah Tampilan Tema GDM di Ubuntu 10.04

GDM(Gnome Display Manager), yang merupakan prompt login bawaan di Ubuntu (dan beberapa distro), ternyata bisa kita ubah temanya sesuai dengan tema GTK, icon dan cursor yang telah kita install sebelumnya.

Di samping ini merupakan skrinshut GDM yang telah saya ubah temanya menjadi step-into-freedom (Tema Bisigi).

Langsung saja kamu berangkat ke terminal terdekat


Ubah Tema Icon

sudo -u gdm gconftool-2 --set /desktop/gnome/interface/icon_theme --type string "nama_tema_icon"


Ubah Tema GTK

sudo -u gdm gconftool-2 --set /desktop/gnome/interface/gtk_theme --type string "nama_tema_gtk"


Ubah Tema Metacity

sudo -u gdm gconftool-2 --set /apps/metacity/general/theme --type string "nama_tema_metacity"


Ubah Tema Cursor

sudo -u gdm gconftool-2 --set /desktop/gnome/peripherals/mouse/cursor_size --type int 28

sudo -u gdm gconftool-2 --set /desktop/gnome/peripherals/mouse/cursor_theme --type string "nama_cursor"


Ubah Tema Logo

sudo -u gdm gconftool-2 --set /apps/gdm/simple-greeter/logo_icon_name --type string "nama_logo"


Hapus Logo Sebelumnya

sudo rm -rf /usr/share/icons/LoginIcons/icon-theme.cache


Ubah Gambar Latar GDM

sudo -u gdm gconftool-2 --set /desktop/gnome/background/picture_filename --type string "/usr/share/backgrounds/wallpaper_pilihan.jpg"


Untuk mengetahui masing-masing nama tema, cukup lihat di menu Preference (Preferensi)->;Appereance (Penampilan) atau di desktop, klik kanan, Change Desktop Background (Ubah Latar Belakang Desktop) ->;Theme (Tema)->;Customize (Atur)

Menyambung Kabel LAN (Crimping dan Pasang Konnektor RJ45)

Walaupun teknologi nirkabel sudah mampu mengakomodasi banyak sekali kebutuhan jaringan dan mengurangi biaya perusahaan, keberadaan jaringan kabel masih sangat dibutuhkan terutama karena terkait masalah keamanan dan kecepatan. Nah, terkait dengan jaringan kabel kali ini aku mau sedikit berbagi pengetahuan (semangat open source) dengan teman semua mengenai crimping dan pemasangan konektor RJ45 ke kabel UTP.

Tutorial ini semoga bermanfaat mengingat terutama karena konektor RJ45 yang mempunnyai toleransi kesalahan yang kecil. Maksudnya, konektor RJ45 ini hanya sekali pakai, apabila temans melakukan kesalahan dalam proses crimping, maka konektor RJ45 tersebut tidak akan bisa dipakai lagi.

Oh, ya sebelumnya kita harus memerhatikan beberapa alat dan bahan
  1. Kabel UTP
    Kabel UTP (Unshielded Twisted Pair) merupakan kabel yang umum digunakan dalam jaringan LAN. Kabel UTP mempunyai 8 pin (4 pasang), yaitu:
    PIN KE-
    WARNA KABEL
    FUNGSI PIN
    1
    HIJAU-PUTIH
    TD+
    2
    HIJAU
    TD-
    3
    JINGGA-PUTIH
    RD+
    4
    BIRU
    NC
    5
    BIRU-PUTIH
    NC
    6
    JINGGA
    RD-
    7
    COKLAT-PUTIH
    NC
    8
    COKLAT
    NC
  2. Konektor RJ45
    Perlu diingat untuk membedakan Konektor RJ45 dengan Konektor RJ11, Konektor RJ45 ini mempunyai delapan pin, sedangkan Konektor RJ11 mempunyai empat pin.
  3. Crimping Tool
    Crimping tool merupakan alat untuk memasang kabel UTP ke konektor RJ-45 / RJ-11.
  4. Cable Tester
    Oh ya untuk mengetes hasil kerja kita, gunakan cable tester. Lampu yang hidup sebagai penanda sambungan befungsi dengan baik.
  5. Pemotong/ Cutter
LANGKAH CRIMPING
  1. Kupas kedua ujung kulit luar kabel UTP dengan menggunakan gunting atau cutter. Pastikan tidak ada kabel dalam yang terpotong.
  2. Luruskan kabel-kabel dalam dan urutkan sesuai warnanya. Berikut dua jenis pengurutan:
    a. Straight Through
    Biasanya digunakan untuk menghubungkan PC dengan peralatan IT. PC sebagai DTE (Data Terminal Equipment) dan peralatan IT tersebut sebagai DCE (Data Communication Equipment). Dapat dikatakan, kabel straight through ini digunakan untuk menghubungkan dua jenis perangkat yang berbeda. Untuk melihat bagaimana pengurutan kabel straight through sangat mudah, pastikan kedua sisi (sisi A dan sisi B) memiliki pengaturan kabel dengan warna yang sama.
    b. Crossover
    Biasanya digunakan untuk menghubungkan peralatan sejenis, semisal PC – PC, hub – hub. Jadi untuk menghubungkan antar DCE (Data Terminal Equipment) atau antar DCE (Data Communication Equipment). Bertentangann dengan kabel straight through, pada pengurutan crossover, kedua sisi (sisi A dan sisi B) memiliki pengaturan kabel warna yang berbeda. Harap diingat bahwa yang dibuat crossover hanya salah satu sisi kabel saja.
  1. Setelah lurus potong ujung kabel dengan menggunakan gunting, usahakan pemotongan lurus.
  2. Masukkan (colokkan) kabel tersebut ke Konektor RJ45. Pastikan ujung tembaga kabel yg warna-warninya terlihat. Karena jika tidak maka dapat menyebabkan tidak adanya traffic data dan kabel LAN tidak bisa berfungsi.
  3. Jepit dengan menggunakan crimping tool sampai berbunyi “cekrek”
  4. Untuk gladi resik, kita gunakan cable tester dengan memasukan Konektor RJ45. Pastikan agar semua lampu indikator menyala.
  5. Sambungkan setiap ujung kabel UTP ke Network Interface Card ke masing-masing komputer.
PEER TO PEER
Peer-to-peer (P2P) network adalah jaringan komputer yang terdiri dari beberapa komputer (biasanya tidak lebih dari 10 komputer dengan 1-2 printer). Dalam sistem jaringan ini yang diutamakan adalah penggunaan program, data dan printer secara bersama-sama. Kabel UTP yang sudah kita crimping tadi akan kita tes untuk jaringan P2P.
  1. Sebelumnya kita harus mengatur alamat IP masing-masing komputer.
    Aku menggunakan sistem operasi Ubuntu Lucid Lynx 10.04, kita gunakan terminal yang terdekat
    Kita harus mengubah berkas berikut:
    /etc/network/interfaces

Awalnya, berkas ini hanya berisi informasi tentang alamat loopback lokal komputer kita:
auto  lo
iface lo inet loopback

  • Katakanlah kamu ingin menentukan IP statis 192.168.1.2 untuk koneksi jaringan eth0 kamu (adaptor Ethernet pertama di sistem kamu, jika kamu hanya memiliki satu, maka itu adalah eth0), dengan subnet mask 255.255.255.0 dan local gateway 192.168.1.1.
  • Buat salinan cadangan dari berkas interface
  • sudo  cp /etc/network/interfaces

    Perintah ini akan membuat salinan cadangan di direktori home kamu jika sesuatu berjalan tidak beres selama proses pengubahan.
    Selanjutnya, jalankan editor teks:

    sudo  gedit /etc/network/interfaces
  • Tambahkan baris ini
    iface  eth0 inet static
    address 192.168.1.2
    netmask 255.255.252.0
    gateway 192.168.1.1

  • Simpan hasilnya, kemudian restart komputer
  • Apabila tidak mau merestart, ketik
    sudo  ifup eth0
  • Lihat hasilnya dengan
    ifconfig

  • Sumber:

    12 October 2010

    Defragmentasi di Linux

    Kali ini aku ingin sedikit sharing mengenai sistem berkas di sistem operasi GNU/Linux beserta turunannya. Mungkin bagi temen-temen yang baru mengenal dunia Linux agak bingung mengenai aplikasi apakah yang cocok yang baik digunakan untuk mendefragmentasi harddisk.

    Defragmentasi merupakan proses yang dilakukan untuk merapikan data-data di harddisk. Pada dasarnya sistem penyimpanan NTFS seperti menyimpan baju kita di lemari. Andaikata lemari kita mempunyai empat ruangan, tentunya kita tidak memasukkan langsung semua pakaian ke lemari kita. Pasti ada ruangan kosong di setiap segmen. Nah, defragmentasi itu merupakan proses yang dilakukan untuk merapikan susunan pakaian tersebut.

    Di sistem operasi Jendela, banyak sekali aplikasi yang tersedia untuk mendefragmentasi harddisk, seperti TuneUp utilities, Advanced SystemCare, atau aplikasi-aplikasi lainnya. Trus, kalau di Linux apa?

    Usut-punya usut, sistem berkas ext3 atau ext4 di GNU/Linux tidak memerlukan defragmentasi karena memiliki algoritma sendiri. Jadi, biarkan saja dia apa adanya tanpa harus ribet dengan permasalah defragmentasi.

    07 October 2010

    Perintah Dasar Jaringan di Linux


    Linux merupakan sistem operasi yang paling umum digunakan sebagai server jaringan. Linux memiliki kelebihan dalam realibilitas dan sekuriti. Selain itu, mudah sekali unntuk dikonfigurasikan.


    Kali ini saya ingin berbagi mengenai perintah dasar di Linux. Adapun distro yang saya pakai adalah Ubuntu Lucid Lynx. Pada dasarnya, untuk perintah-perintah dasar seperti yang akan teman-teman lihat tidak terlalu dipengaruhi oleh distron Linux yang kita pakai.


    Sebelum kita mencoba, alangkah baiknnya dulu kita menngecek apakah perangkat jaringannya sudah berfungsi dengan baik, kita periksa dengann perintah dmesg. Perintah ini akan mengeluarkan output kernel ring buffer. dmesg ini menampilkan perangkat-perangkat keras yang sesuai.
    Apabila kita menginginkan untuk melihat ethernet card yang kita punya, tentunya perintah dmesg tidak akan membantu kita menemukannya dengan tepat karena output yang dihasilkan banyak sekali dan kita harus memeriksanya baris-per baris. Nah, untuk itu diperlukan perintah grep untuk menyaring apa yang kita cari.





    derizal@Laptop-Kuring:~$ dmesg | grep eth
    [ 1.160386] eth0: Tigon3 [partno(BCM95906) rev c002] (PCI Express) MAC address 00:26:22:0d:92:6f
    [ 1.160390] eth0: attached PHY is 5906 (10/100Base-TX Ethernet) (WireSpeed[0])
    [ 1.160393] eth0: RXcsums[1] LinkChgREG[0] MIirq[0] ASF[0] TSOcap[0]
    [ 1.160395] eth0: dma_rwctrl[76180000] dma_mask[64-bit]
    [ 21.956742] ADDRCONF(NETDEV_UP): eth0: link is not ready




    1. Mengecek IP Address dari komputer kita sendiri (host). Perintah ifconfig ini memeriksa apakah di layer jaringan (layer 3) sudah beres ataukah belum.





    derizal@Laptop-Kuring:~$ ifconfig
    eth0 Link encap:Ethernet HWaddr 00:26:22:0d:92:6f
    UP BROADCAST MULTICAST MTU:1500 Metric:1
    RX packets:0 errors:0 dropped:0 overruns:0 frame:0
    TX packets:0 errors:0 dropped:0 overruns:0 carrier:0
    collisions:0 txqueuelen:1000
    RX bytes:0 (0.0 B) TX bytes:0 (0.0 B)
    Interrupt:17

    lo Link encap:Local Loopback
    inet addr:127.0.0.1 Mask:255.0.0.0
    inet6 addr: ::1/128 Scope:Host
    UP LOOPBACK RUNNING MTU:16436 Metric:1
    RX packets:30 errors:0 dropped:0 overruns:0 frame:0
    TX packets:30 errors:0 dropped:0 overruns:0 carrier:0
    collisions:0 txqueuelen:0
    RX bytes:2240 (2.2 KB) TX bytes:2240 (2.2 KB)

    wlan0 Link encap:Ethernet HWaddr 00:1e:65:5b:c1:80
    inet addr:172.124.102.161 Bcast:172.124.103.255 Mask:255.255.252.0
    inet6 addr: fe80::21e:65ff:fe5b:c180/64 Scope:Link
    UP BROADCAST RUNNING MULTICAST MTU:1500 Metric:1
    RX packets:3793 errors:0 dropped:0 overruns:0 frame:0
    TX packets:1366 errors:0 dropped:0 overruns:0 carrier:0
    collisions:0 txqueuelen:1000
    RX bytes:2223497 (2.2 MB) TX bytes:135813 (135.8 KB) TX bytes:135813 (135.8 KB)




    Karena komputer memakai Wireless, hanya terlihat IP address wlan0, yaitu 172.124.102.161. IP ini didapatkan dari DHCP server lokal.


    2. Memeriksa Table Routing





    derizal@Laptop-Kuring:~$ route
    Kernel IP routing table
    Destination Gateway Genmask Flags Metric Ref Use Iface
    172.124.100.0 * 255.255.252.0 U 2 0 0 wlan0
    link-local * 255.255.0.0 U 1000 0 0 wlan0
    default hotspot.paramad 0.0.0.0 UG 0 0 0 wlan0



    3. Mengecek koneksi digunakan protokol ICMP dengan perintah ping atau traceroute





    derizal@Laptop-Kuring:~$ ping parmagz.paramadina.ac.id
    PING parmagz.paramadina.ac.id (117.102.101.88) 56(84) bytes of data.
    64 bytes from hosting.paramadina.ac.id (117.102.101.88): icmp_seq=1 ttl=63 time=3.17 ms
    64 bytes from hosting.paramadina.ac.id (117.102.101.88): icmp_seq=2 ttl=63 time=0.995 ms
    64 bytes from hosting.paramadina.ac.id (117.102.101.88): icmp_seq=3 ttl=63 time=1.85 ms
    64 bytes from hosting.paramadina.ac.id (117.102.101.88): icmp_seq=4 ttl=63 time=1.49 ms
    64 bytes from hosting.paramadina.ac.id (117.102.101.88): icmp_seq=5 ttl=63 time=1.05 ms
    64 bytes from hosting.paramadina.ac.id (117.102.101.88): icmp_seq=6 ttl=63 time=1.12 ms
    64 bytes from hosting.paramadina.ac.id (117.102.101.88): icmp_seq=7 ttl=63 time=1.01 ms
    64 bytes from hosting.paramadina.ac.id (117.102.101.88): icmp_seq=8 ttl=63 time=1.00 ms
    64 bytes from hosting.paramadina.ac.id (117.102.101.88): icmp_seq=9 ttl=63 time=1.05 ms
    64 bytes from hosting.paramadina.ac.id (117.102.101.88): icmp_seq=10 ttl=63 time=0.987 ms
    //dst
    --- parmagz.paramadina.ac.id ping statistics ---
    39 packets transmitted, 39 received, 0% packet loss, time 38060ms
    rtt min/avg/max/mdev = 0.923/1.363/8.017/1.161 ms




    derizal@Laptop-Kuring:~$ traceroute parmagz.paramadina.ac.id
    traceroute to parmagz.paramadina.ac.id (192.168.30.14), 30 hops max, 60 byte packets
    1 hotspot.paramadina.ac.id (172.124.100.1) 1.857 ms 2.945 ms 3.020 ms
    2 hosting.paramadina.ac.id (117.102.101.88) 3.454 ms 3.732 ms 3.750 ms

    //ternyata untuk sampai pada domain parmagz.paramadina.ac.id komputer harus melewati hotspot.paramadina.ac.id, kemudian
    //ke hosting.paramadina.ac.id
    //Contoh di atas unntuk domain local, sekarang kita coba domain luar

    derizal@Laptop-Kuring:~$ traceroute koprol.com
    traceroute to koprol.com (124.108.78.118), 30 hops max, 60 byte packets
    1 hotspot.paramadina.ac.id (172.124.100.1) 1.836 ms 4.222 ms 4.317 ms
    2 * * *
    3 * * *
    4 * * *
    5 * id-jkt-mid-igw-3.biznetnetworks.com (202.169.34.90) 10.946 ms 11.331 ms
    6 sg-sin1-equ.biznetnetworks.com (202.169.34.252) 24.240 ms 15.866 ms 15.852 ms
    7 p24018.sgw.equinix.com (202.79.197.3) 16.420 ms 16.919 ms 17.041 ms
    8 xe-0-0-0.msr1.sg1.yahoo.com (203.84.211.2) 15.274 ms xe-0-0-0.msr2.sg1.yahoo.com (203.84.211.6) 15.212 ms 17.074 ms
    9 gi-3-1.bas-d1.sg1.yahoo.com (124.108.112.18) 16.681 ms gi-3-2.bas-d2.sg1.yahoo.com (124.108.112.30) 16.282 ms 16.356 ms



    Gabungan antara ping dan traceroute adalah mtr. mtr merupakan tools untuk mendiagnosa jaringan.





    derizal@Laptop-Kuring:~$ mtr
    My Traceroute [v. 0.75]
    Laptop-Kuring (0.0.0.0)
    Keys : Help Display Mode Restart sattistics Order of Fields quit
    Packets Pings
    Host Loss% Snt Last Avg Best Wrst StDev
    1.hotspot.paramadina.ac.id 0.0% 34 0.9 7.4 0.9 89.7 20.0
    1.117.102.101.88 0.0% 33 1.0 2.4 0.9 21.6 3.5



    4. Melihat Mac Address yang baru saja mengontak host kita.




    derizal@Laptop-Kuring:~$ arp
    Address HWtype HWaddress Flags Mask Iface
    hotspot.paramadina.ac.i ether 00:0c:42:43:5b:cd C wlan0
    172.124.100.96 ether 00:0c:42:43:5b:cd C wlan0
    172.124.100.135 ether 00:0c:42:43:5b:cd C wlan0
    user-b0e54d4878.local ether 00:0c:42:43:5b:cd C wlan0
    user-b0e54d4878.local ether 00:0c:42:43:5b:cd C wlan0



    5. Melihat IP Address dari suatu domain.





    derizal@Laptop-Kuring:~$ nslookup mail.paramadina.ac.id
    Server: 172.124.100.1
    Address: 172.124.100.1#53

    Non-authoritative answer:
    Name: mail.paramadina.ac.id
    Address: 192.168.30.10


    Demikian sedikit share tentang jaringan. Kapan-kapan kita ketemu lagi. Semoga bermanfa'at.

    Hitung






    Komentar

    Tentang Blog Ini

    Seorang pembelajar yang berharap tidak berhenti belajar, seorang hamba yang berharap tidak berhenti menghamba

    Followers