31 January 2009

29 January 2009

Surat Kilat??^_^

Hari ini temanku Dede Hidayat berkata kepada M. Aldila di kelas XII IPA 3:"Dil, kalo surat kilat berapa hari nyampenya?"

Aldila menjawab :"Tergantung, sih, kalo ujan bisa lebit cepat, kalo panas agak telat."

Dede Hidayat:"Maksudnya"

Aldila :"Ya, kalo hujan ,yah sampai surat kilat, surat petir pun bisa kok!!"

27 January 2009

Balada Indonesia

Baru sedikit terbangun intellect bangsa Indonesia, baru sebahagian kecil individu bangsa kita yang sadar, baru sedikit bangsa kita yang mulai memikirkan kepentingan dirinya dan golongannya sendiri dan baru sedikit pula bangsa kita yang mulai berlomba mengumpulkan harta dunia yang tiada sekali-kali terkutuk itu, sekarang kaum pendidik bangsa kita sudah mulai kecemasan dan berteriak: Saliblah intellectulisme, saliblah individualisme, saliblah egoisme, saliblah materialism
Semboyan Yang Tegas: Soetan Takdir Alisjahbana

Dan apakah yang berlaku pada tanggal 28 Oktober 1928 di Gedung Kramat 106 di kota Jakarta-Raya dalam sidang penutup yang menyudahi Kongres Indonesia Muda? Persumpahan itu terbagi atas dua bagian, yaitu: Sumpah yang tiga dan putusan yang tiga pula. Jadi, enam semuanya jumlah kebulatan yang diambil dalam sidang penutup itu. Marilah kita ulangi bunyi sumpah yang tiga:

SOEMPAH JANG TIGA

Pertama: Kami putera dan puteri Indonesia mengaku berbangsa jang satu, Bangsa Indonesia
Kedua: Kami putera dan puteri Indonesia mengaku bertanah air jang satu, Tumpah Darah Indonesia
Ketiga: Kami putera dn puteri Indonesia mendjundjung bahasa persatuan, Bahasa Indonesia

Dalam rapat itu lahirlah lagu Indonesia-Raya, karena pertama kalinya pujangga Wage Supratman melagukan lagu Indonesia-Raya, sebagai sumbangan kepada perjuangan Indonesia Merdeka menuju Indonesia-Raya yang akan bergolak di kalangan Rakyat Pejuang. Dalam rapat itu dikibarkan pertama kalinya sesudah beratus-ratus tahun Sang Merah Putih sebagai bendera-persatuan, yang nanti akan menjadi bendera Negara yang merdeka-berdaulat pada hari Proklamasi. Keputusan ketiga yaitu meletakan dasar bersatu dalam kesatuan bulat dan kokoh yang dinamai dasar unitarisme dengan segala akibatnya bagi pergerakan pemuda dan pergerakan politik, yang harus disusun kembali menurut dasar unitarisme. Dengan demikian lenyaplah dasar berpulau-pulau, bernusa-nusa atau dasar insularisme, dan bersihlah ruangan ruhani dan organisasi perjuangan dengan dasar kelahiran bangsa, yaitu dasar unitarisme.
SUMPAH INDONESIA RAYA: M. Yamin

Semburat hati yang pilu dan kusut tersadarkan bahwa aku dilahirkan menurut garis Tuhan di negeri sejuta berkah. Siapa yang tak membantah negeriku pandai menyulap. Menyulap tongkat jadi sandang, menyulap tanah menjadi emas yang diburu dikejar banyak bangsa. Aku tak peduli bagaimana para sejarawan mengatakan bahwa nenek moyangku berasal dari Yunan. Yang pasti, aku hidup di negeri wacana nirwana.

Adalah suatu keniscayaan bahwa setiap negara di dunia pada detik ini tak ada yang tak kenal virus globalisasi, berinteraksi dengan negara lain, tetapi sangatlah luar biasa bahwa negeriku sebelum menemukan bentuknya seperti sekarang ini mencatatkan sejarah hubungan internasional yang memegang kunci penting dan tak dapat dilirik dengan mata memincing oleh bangsa lain jauh lama sekali. Siapa yang menyangkal bahwa nusantara diberkahi Tuhan dengan eloknya alam, hangatnya senyuman para penduduknya, kekayaan melimpah ruah dan kebhinnekaan yang membuat orang-orang luar tercengang. Semerbak wangi bangsa ini selama berabad-abad telah menuntun Cornelis de Houtman menginjakkan kaki dengan sejuta harapan. Boleh saja orang-orang Inggris koloni yang terusir dari negerinya sendiri menyebut benua Amerika sebagai dunia baru, tetapi negeriku adalah air surga yang tak pernah kering mengalir membasahi.

Sadar maupun tidak, terdapat 12.508 pulau tersebar di nusantara. Tingginya keragaman etnisitas dari Sabang sampai Merauke berisikan sumber daya manusia yang menunggu tangan-tangan terampil untuk diolah. Keragaman negeriku yang tersebar di sekitar 5640 kilometer pulau-pulau melingkup beribu bahasa. Di antara rumpun bahasa Austronesia Melayu Polinesia merupakan keempat terbesar berdasarkan penduduk, bahasa Melayu yang merupakan bahasa “buyut” bahasa Indonesia merupakan salah satu subkelompok terbesar rumpun tersebut. Tak disadari, orang Asmat di Papua, orang Kepulauan Aru, orang Madura dan orang Tionghoa nusantara lambat laun terinsyafkan bahwa ada sesuatu yang bercokol di dalam jiwanya terhadap bangsa ini yang kini kita sebut sebagai “nasionalisme”.

Ketika demam globalisasi melanda menyeruak memporakporandakan labirin-labirin geografis antar negara, tak ada yang menyangka ia serta merta membawa virus berbahaya globalisme, kebhinnekaan negeriku mulai terancam. Setelah lebih dari tiga setengah abad Indonesia dikungkung penjajahan, selama itu pula Indonesia relatif terisolasi dari dunia luar. Indonesia kembali diancam bentuk penjajahan baru di ruang kemerdekaan ini, yaitu penjajahan jati diri. Sekali lagi, penjajahan jati diri! Jati diri! Banyak sekali tangan-tangan yang tak menginginkan negeri ini maju melesat dengan segala potensinya, dengan dalih kemajuan dan kebebasan, jati diri bangsa ini semakin hancur terkikis, terabrasi oleh ombak globalisme. Ingat, aku tidak menyalahkan globalisasi, karena globalisasi adalah medan yang mau tak mau harus dihadapi setiap manusia abad ini. Justru globalisme-lah yang menyerukan uniformitas menuntut jurus silat ampuh sikap selektif dewasa ini.

Globalisme harus disikapi dengan satu jenis saja nasionalisme, yaitu civil nationalizm. Karena dengan civil nationalizm-lah kerakyatan yang berdaulat akan terbangun. Nasionalisme jenis ini tidak hanya memotong bahaya laten nasionalisme radikal seperti fasisme, tetapi juga akan menumbuhkan semangat cinta tanah air yang mendalam disertai kesiapan membangun dan melesatkan negara tanpa meninggalkan jati dirinya.

Tak terhitung banyaknya insan negeri ini yang terperangkap, terjerat dalam jumbai-jumbai kebingungan siapa sebenarnya dirinya, ada yang merasa menjadi orang Indonesia di kampung global (global village) berarti membuntuti trend dunia. Apa yang terjadi adalah ketidaksiapan kita dalam menghadapi globalisasi kemudian diinterpretasikan sebagai globalisme, sungguh salah kaprah. Pernahkah terpikir dalam setiap benak kita mengapa orang Jerman jauh-jauh ingin mendatangi Pantai Kuta Bali? Ya, benar, aku yakin keragaman adalah daya magnet yang tinggi bagi kehangatan dunia. Tetapi, apakah pernah bertanya bagaimana interpretasi dunia internasional terhadap Indonesia? Ya, hanya Bali, gamelannya yang khas itu memang mencirikan Indonesia, padahal di awal pembicaraanku kita bisa saja mendongkrak gaung bangsa dengan kebhinnekaannya ke seluruh penjuru dunia. Namun, fenomena yang terjadi seiring waktu berjalan kita semakin alergi dengan dodol, wajit, bugis, ranginang dan berpuluh ribu masakan nusantara dan lebih membanggakan produk luar.

Kunci lain yang tak kalah penting dari eksistensi sebuah bangsa adalah pendidikan. Kesadaran berjuang dalam suatu Pergerakan Nasional diawali dari kaum priyayi yang terdidik, bukan dari kaum pemulung sampah, bukan pula dari para buruh yang menggemakan harus bangkitnya kaum protelar tanpa kepedulian komprehensif mengenai bangsa ini! untuk mencapai 20% anggaran pendidikan saja negeriku harus menahan asma yang sangat dalam disertai perut kembang kempis perih. Tebayang terjadi jika “kita” bisa mewujudkan 50% anggaran pendidikan dari APBN diiringi dengan revolusi pendidikan! Aku sangat yakin seyakin-yakinnya, dengannya Sang Kebodohan akan lari terbirit-birit digantikan tibanya masyarakat yang madani.

Lihatlah dan dengarlah betapa ibu pertiwi menangis meratapi kehancuran mental dan sumber daya manusia bangsanya sendiri. Sadarkah engkau wahai saudara sebangsa setanah air telah terjadi penjajahan jati diri yang menguat mengakar samapi ke pelosok-pelosok geografis nusantara dan pelosok jiwamu. Ke manakah pundakmu yang cuma sepasang itu membawa amanah bangsa menuju Indonesia mulia, makmur dan sentosa seperti yang selalu diraung-raungkan para founding father kita dan suara-suara bisu pahlawan perang serta pahlawan pembelajaran??

Suara-suara keindonesiaan teruslah memancar seperti gelombang elektromagnetik, tak kenal medium, ia berisolasi seiring deru debunya para pecinta bangsa ini yang sadar akan keberadaan dan tanggung jawabnya sebagi orang Hindia Belanda.

/Mari memenangkan perang jati diri…………………………………………..,/
/Mari meluruskan benang kusut krisis multi dimensi………………….,/
/Mari hentikan air mata pertiwi yang bercucuran…………………………/

Bumi Pertiwi, akhir Januari 2009

23 January 2009

Bunka Competition 2009

Budaya merupakan suatu hasil cipta karya manusia yang bisa terbentuk karena adanya faktor alam ataupun faktor kebiasaan, salah satu dari hasil cipta karya manusia itu adalah bahasa. Bahasa adalah hasil dari budaya manusia yang terlahir karena adanya kebiasaan. Di dunia ini banyak sekali bahasa yang digunakan untuk dapat berinteraksi satu sama lain. Dengan bahasalah kita dapat berkomunikasi dengan yang lainnya, baik itu anak-anak, dewasa ataupun lansia (lanjut usia). Sehingga sering kita mendengar istilah “ bahasa merupakan pengantar komunikasi bagi setiap umat manusia”.

Indonesia dengan jumlah kebudayaannya yang beragam, membuatnya harus bersifat terbuka dan sensitif terhadap masuknya pengaruh kebudayaan luar, dengan filter yang ditetapkan. Kebudayaan yang saat ini menjadi sorotan khususnya bagi Indonesia ialah perkembangan budaya Jepang dan budaya Inggris, terutama dalam bidang bahasa. Dalam segi komunikasi, bahasa Inggris tidak hanya menjadi sorotan bangsa Indonesia saja tetapi bahasa Inggris telah menjadi bahasa komunikasi dunia, sehingga menjadikan suatu keharusan bagi setiap orang untuk memelajarinya demi memudahkan terjadinya komunikasi secara global.

Lain lagi dengan Jepang. Jepang merupakan Negara yang kental sekali terhadap kebudayaanya, yang mendorong Negara tersebut berkembang sangat pesat. Selain itu, kita mengetahui bahwasannya perkembangan perekonomian dan industri Jepang saat ini tengah diperhitungkan di dunia, sehingga menyebabkan bahasa Jepang tumbuh menjadi salah satu bahasa yang mendapat perhatian dunia. Oleh karena itu kita harus mengetahui dan mengenal lebih dekat lagi berbagai macam kebudayaan jepang, khususnya bahasa Jepang ini.

Untuk itu, kegiatan “Bunka Competition II” yang akan diselenggarakan ini ialah sebagai wujud bukti yang nyata dalam meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris dan berbahasa Jepang terhadap siswa-siswi SMA/MA/SMK se-Jawa Barat, agar mampu bersaing secara global.
lebih jauh, klik di sini

PERATURAN LOMBA
Peraturan Lomba Bahasa Jepang
Rodoku Kotesuto
1. Peserta adalah siswa/siswi dari SMA/SMK/MA/sederajat yang berada di wilayah Provinsi Jawa Barat.
2. Setiap sekolah boleh mengirimkan peserta Minimal 1 dan Maksimal 2 orang.
3. Kuota Peserta Lomba Rodoku Kontesto adalah 40 orang dan apabila telah memenuhi kuota panitia akan menutup pendaftaran.
4. Naskah disediakan oleh panitia terdiri dari 3 tema yang nanti akan dipilih salah satu tema pada saat technical meeting.
5. Peserta diberikan waktu 5 menit untuk membaca naskah.
6. Pada saat pelaksanaan perlombaan, apabila peserta yang dipanggil belum juga hadir maka urutannya akan dikebelakangkan setelah peserta berikutnya.
7. Untuk penjelasan lebih lanjut akan dijelaskan pada saat Technical Meeting.
8. Biaya pendaftaran Rp. 20.000,00 tiap peserta.
Kana Kontesuto
1. Peserta adalah siswa/siswi dari SMA/SMK/MA/sederajat yang berada di wilayah Provinsi Jawa Barat.
2. Setiap sekolah boleh mengirimkan peserta Minimal 1 dan Maksimal 5 orang.
3. Peserta diberikan waktu 90 menit untuk mengisi soal.
4. Pada saat pelaksanaan perlombaan, apabila peserta yang bersangkutan belum juga hadir maka tidak ada penambahan waktu.
5. Untuk penjelasan lebih lanjut akan dijelaskan pada saat Technical Meeting.
6. Biaya pendaftaran Rp. 20.000,00 tiap peserta.
lebih jauh, klik di sini
Suuji
1. Peserta adalah siswa/siswi dari SMA/SMK/MA/sederajat yang berada di wilayah Provinsi Jawa Barat.
2. Setiap sekolah boleh mengirimkan peserta Minimal 1 dan Maksimal 2 orang.
3. Peserta diberikan waktu 90 menit untuk membuat suuji.
4. Pada saat pelaksanaan perlombaan, apabila peserta yang bersangkutan belum juga hadir maka tidak ada penambahan waktu.
5. Untuk penjelasan lebih lanjut akan dijelaskan pada saat Technical Meeting.
6. Biaya pendaftaran Rp. 20.000,00 tiap peserta.

lebih jauh, klik di sini

Peraturan Lomba Bahasa Inggris
News Reading
1. Teks news reading ditentukan oleh panitia.
2. Alokasi waktu untuk News Reading 4-5 menit.
3. Lafal dan Intonasi harus jelas.
4. Jumlah peserta dibatasi sampai 50 peserta News Reading.
5. Peserta yang namanya tiga kali berturut-turut dipanggil tidak ada, maka peserta tersebut menjadi peserta dengan nomor urut terakhir semua peserta.
6. Untuk penjelasan lebih lanjut akan dijelaskan pada saat Technical Meeting.
7. Biaya pendaftaran Rp. 20.000,00 tiap peserta.
Story Telling
1. Teks Story Telling merupakan hasil karya peserta.
2. Alokasi waktu untuk Story Telling 5-7 menit.
3. Lafal, mimik dan intonasi harus jelas.
4. Jumlah peserta dibatasi sampai 45 peserta Story telling.
5. Peserta yang namanya tiga kali berturut-turut dipanggil tidak ada, maka peserta tersebut menjadi peserta dengan nomor urut terakhir semua peserta.
lebih jauh, klik di sini
6. Untuk penjelasan lebih lanjut akan dijelaskan pada saat Technical Meeting.
7. Biaya pendaftaran Rp. 20.000,00 tiap peserta.
Speech Contest
1. Tema Speech Contest ditentukan oleh panitia
2. Alokasi waktu untuk Speech Contest 5-7 menit + tanya jawab dengan juri.
3. Lafal dan intonasi harus jelas.
4. Jumlah peserta dibatasi sampai 30 peserta Speech Contest.
5. Peserta yang namanya tiga kali berturut-turut dipanggil tidak ada, maka peserta tersebut menjadi peserta dengan nomor urut terakhir semua peserta.
6. Untuk penjelasan lebih lanjut akan dijelaskan pada saat Technical Meeting.
7. Biaya pendaftaran Rp. 20.000,00 tiap peserta.

lebih jauh, klik di sini

Problem Analyst
Aturan Umum :

1. Setiap sekolah mengirimkan peserta maksimal 2 orang.
2. Peserta memakai pakaian seragam sekolah kebanggaannya masing-masing.
3. Peserta wajib membawa alat tulis (Bolpoin, Papan dada dll.)
4. Jika peserta sudah tiga kali dipanggil berturut-turut tidak hadir, maka nor urutannya menjadi nomor urut akhir setelah peserta terakhir tampil.
5. Kuota peserta Lomba Problem Analyst sebanyak 30 peserta dan apabila telah memenuhi kuota Lomba maka panitia akan menutup pendaftaran.
6. Jeda istirahat dari sub Lomba yang satu ke sub Lomba yang lain adalah selama 10 menit.
7. Score dari masing-masing sub Lomba akan diakumulasikan.
8. Biaya pendaftaran Rp. 20.000,00 tiap peserta.
9. Untuk penjelasan lebih lanjut akan dijelaskan pada saat Technical Meeting.


Aturan Khusus :

1. Essay
a. Tema, ada 3 pilihan tema yang akan disediakan oleh panitia dan tema tersebut akan diberitahukan pada saat perlomban berlangsung.
b. Jumlah kata maksimal 500 kata.
c. Waktu pengerjaan 60 menit.
d. Essay ditulis dengan tangan rapid dan dapat dimengerti oleh dewan juri.
e. Tulisan menggunakan tinta bolpoin, dengan Bahasa Inggris yang baik dan benar.
2. English Test
a. Jenis soal berbentuk grammar.
b. Peserta mengisi soal yang telah disediakan oleh anitia dengan jumlah nsoal 50 butir pilihan ganda.
c. Alokasi waku pengerjaan 30 menit.
d. Lembar jawaban dikumpulkan kembali kepada panitia setelah selesai mengerjakan soal.
3. Presentation
a. Peserta mempersentasikan Essay yang telah ditulis.
b. Alokasi waktu maksimum persentasi 5 menit.
c. Tanya jawab dengan juri 2-3 menit.
Kalau mau tau lebih jauh, klik di sini

16 January 2009

Puncak Bandung Blog Vaganza 2008

Hari senin, 19 Januari nanti ada acara seru lho di Bandung. Komunitas blogger Bandung Blog Village punya agenda ngadain acara talkshow, sebagai acara puncak dari rangkaian kegiatan Bandung Blog Vaganza 2008 - Paperless Generation With WordPress ^_^.

Acara hari senin nanti adalah penyerahan hadiah bagi para pemenang Kompetisi Mading Online yang sebelumnya sudah diadakan sejak 22 Desember 2008 yang lalu. Dan kita juga mengadakan acara ngobrol bareng bersama para narasumber mengenai penggunaan WordPress dikalangan profesional...

Para pengguna internet saat ini tidak sedikit yang mengenal mesin WordPress hanya sebagai mesin pembuat blog semata, namun rekan-rekan SMA/SMK di kota Bandung yang mengikuti Workshop dan Kompetisi Mading Online yang bertema "Paperless Generation with WordPress" sudah mebuktikan membuat mading online mereka ke arah situs profesional dengan mesin WordPress, nah dengan talkshow ini kita bisa melihat bahwa mesin ini bisa digunakan untuk membuat sebuah situs profesional, baik itu untuk corporate site bahkan sampai e-commerce site, seperti apakah peluang yang bisa didapat dan bisa kita terapkan, mari saksikan perbincangan serunya di acara nanti.

Acaranya diadakan hari senin, 19 Januari 2009
tempatnya di Aula Barat ITB, mulai pukul 12.30 WIB s.d selesai

Oh iya kita juga InsyaAllah akan kedatangan tamu yakni founder WordPress (udah pada tau kan?) iya bener Matt Mullenweg dijadwalkan akan ikut gathering bareng di hari senin nanti (setelah menghadiri acara Wordcamp Indonesia di Jakarta).

Para pembicara yang mengisi talkshow hari senin ini adalah:
1. Matt Mullenweg * (founder WordPress)
2. Budi Putra (CEO Asia Blogging Network )
3. Donny BU (BlogDetik )
4. Dr. Taufikurahman (Pakar Lingkungan/Dosen ITB)
5. Jonru (penulislepas.com )

Kita bisa dapet ilmu yang tidak sedikit dari para pembicara yang tentunya sudah mencicipi bagaimana rasanya menggunakan WordPress secara profesional ^_^.

Acara ini GRATIS dan terbuka bagi berbagai kalangan, baik itu mahasiswa ataupun para pelajar. Segera daftarkan diri kalian ya karena tempat terbatas.

Pendaftaran peserta talkshow dilakukan via e-mail dengan mengirimkan data diri berupa: Nama Lengkap, Tempat Tanggal lahir, Nomor HP, alamat blog/website, Institusi.

Kirim data diri kamu ke alamat event [at] bbv.or.id dengan subjek "Puncak BBV08". Data diterima panitia paling lambat hari minggu pukul 09.00 pagi. Rekan-rekan akan mendapatkan konfirmasi e-mail balasan untuk teknis pendaftaran ulang sebagai peserta talkshow ini.

Ayo segera daftar! tempat terbatas lho...


Organized by:

Bandung Blog Village , Comlabs ITB , Climate Change Center , KM ITB

Supported by:

Wordcamp Indonesia

Sponsored by:

BlogDetik , detikBandung , Qwords.com



*berkoordinasi dengan panitia Wordcamp Indonesia 2009



http://www.bbv.or.id/inside-bbv/puncak-acara-bandung-blog-vaganza-2008.html

02 January 2009

Software Downloader


Akhir-akhir ini aku sedang gatal-gatal panu selalu berhasrat ngunduh file-file apa aja. Kayak kolektor aja, tapi software downloadert apa yang paling mak nyuss?? Iseng-iseng aku dapet niih, link softwarenya!!!
Eh, dengan ikhlas mau memberikan link cepat untuk mendapatkan software –software downloader. Nah, saat di Tasikmalaya, dengan script via Google, aku dapet linknya.
LinkDownloader

01 January 2009

Hitung






Komentar

Tentang Blog Ini

Seorang pembelajar yang berharap tidak berhenti belajar, seorang hamba yang berharap tidak berhenti menghamba

Followers