28 June 2009

Constentianzo

Constentianzo.............

Reluh kelih aku berdiri

Changing the Way

Duka ah merekenyenyen

Poko'e sing bener

KasihNya di mana jalan

Di setiap cermin kekhilafan

mari Bung

mari

rima

rima puisi

pada engangna beda
Ganbatte

Cayoo............

cekel sahiji kahayang kuring

Constentianzo......................

11 June 2009

Beasiswa Polygon (Juni 2009)

Kategori Peserta

-SLTP, MTs
-SLTA, MA, STM, SMK
-Mahasiswa

Syarat dan Ketentuan

1. Penerima beasiswa prestasi dalam kesehariannya selama ini harus pulang pergi sekolah/kuliah naik sepeda dan dibuktikan dengan surat keterangan dari kepala sekolah/guru pembimbing/ biro kemahasiswaan yang menyatakan perihal tersebut.

2. Penerima beasiswa prestasi harus mengukir prestasi sebagai berikut:
- Ranking 10 besar (untuk pelajar SLTP dan SLTA)
- IPK minimal 3,0 untuk mahasiswa

3. Mengirimkan data pribadi dengan susunan sebagai berikut:

- Nama, Alamat lengkat, no.telp yang bisa dihubungi
- Nama lengkap sekolah/kampus dan alamat lengkap sekolah/kampus
- No.Telp Sekolah/Kampus
- Kelas …./ Semester … dan Cita-cita
- Fotokopi raport atau transkip terbaru
- Foto saat bersepeda

Dikirim ke alamat : PO.BOX 154-Sidoarjo 61200

Atau ke alamat :
Multiplus Business Centre
Jln. Danau Sunter Utara Blok C1 No.12 B Suite #10 – Jakarta Utara 14350

Paling lambat 15 Juni 2009 (CAP POS)


4. Pihak internal Polygon akan menentukan pemenang beasiswa berprestasi dan keputusan tidak dapat diganggu gugat.

5. Keluarga besar Polygon dan Majalah Cycling tidak diperkenankan mengikuti ajang pemilihan ini.

6. Pelajar/Mahasiswa yang memenangkan beasiswa akan diumumkan bulan Juli 2009 di www.polygoncycle.com dan pada bulan Agustus 2009 di Majalah Cycling.

7. Pihak Polygon berhak membatalkan beasiswa tersebut bila dikemudian hari yang bersangkutan tidak memenuhi syarat-syarat penerimaan beasiswa, baik di awal maupun saat bulan berjalan.

Hadiah
10 Pelajar SLTP
- Sepeda Polygon + Piagam
- Beasiswa Berprestasi sebesar Rp 150.000/bulan selama 6 bulan

10 Pelajar SLTA
- Sepeda Polygon + Piagam
- Beasiswa Berprestasi sebesar Rp 250.000/bulan selama 6 bulan

10 Mahasiswa
- Sepeda Polygon + Piagam
- Beasiswa Berprestasi sebesar Rp 500.000/bulan selama 6 bulan

Asal-Usul Kata "Seluler" di Ponsel


Sebenernya aku ga nyangka penetrasi HaPe alias Ponsel demikian meraturelanya ampe para pengemis di Masjid Agung Kota Tasikmakaya pun tak urung megang mobile telephone. Ponsel kini menjadi barang lumrah bagi gol. masyarakat menengah ke bawah, semua punya, atau minimal megang lah.

Tapi tau ga temans? ponsel ntu sebebnernya radio. Aneh khan? tapi ponsel dan radio ternyata sama.

Sebelum ponsel muncul, orang memakai telepon radio di mobil mereka. Dalam sistem telepon radio, ada menara semtral yang berisi 25 channel u/ satu kota. Sementara dalam sistem ponsel, area dalam kota dibagi dalam sejumlah sel-sel kecil. Hal ini memudahkan frekuensi bisa dipake berulang-ulang secara terus menerus di deputar kota tersebut. ALhasil jutaan orang bisa memakai ponsel secara bersamaan.

Lebih jelasnya, operator ponsel membelah sebuah area (misalnya kota) menjadi beberapa sel. Setiap sel biasanya bedrukuran sampe dg 10 mil persegi. Setiap sel didibaratkan seperti sebuah heksagon. Setiap sel punya base station yg terdiri dari menara dan gedung kecil berisi peralatan radio. Setiap ponsel khan punya transmitter yang berhubungan dg transmitter di base station.

Transmisi sinyal radio antara base station dg ponsel berlangsung dlm sel atau ga jauh dari sebuah wilayah. Dalam satu sel itu ada 56 frekueansi yg bisa dipake penggun aponsel. Makanya dlm sebuah sel semua pengguna ponsel bisa memakai ponselnya bersamaan.

Supaya ponsel bisa dipake di seluruh sudut area, operator kudu ngebangun banyak base station. Bisa ratusan kalo di kawasan kayak Jakarta mah.

Setiap operator juga punya yang namenye MTSO (Mobile Telephone Switching Office) yg tugasnya ngatur semua ponsel ke telepon rumah dan ngontrol semua base station dlm sebuah wilayah.

Prak-prakannya kayak gini, misalkan kita memakai ponsel di sel D. Di sekitar daerah D ada base station yg menghubungkan sinyal ponsel kita dg ponsel lain di sel yg berbeda. Nah, berhubung lita naek mobil, pasti lita bergerak. Begitu menjauh, base station D akan mendeteksi sinyal ponsel kita ketika mulai melemah. Secara bersamaan kita bergerak ke sel B yg diatur oleh base station B. Sinyal ponsel kita akan menguat begitu masuk wilayah base station ini. Koordinasi anatara satu base station satu sg yg laennya inilah yg diatur MTSO.

Nah, gara-gara bekerja dlm sebuah sel-sel yg diatur oleh basea station, tetpon genggam yg kita pale disebut telepon seluler.

Sumber : Majalah Hai 41/XXIX/10 OKTOBER 2005

10 June 2009

Perpisahan SMANCIS... (NgaGuk..guk)

Ngangge kalung "ALUMNI SMANCIS 2009" sapertos nukerkeun status quring salaku siswa SMA Negeri 1 Cisarua sareng kalung eta, kuring riweuh wae tatawisan sareng rerencangan XII IPA 3 dina album kenangan, engke mah boa moal pependak deui, hmmm.

Bral geura miang makalangna cenah mah, (tapi di asrama keneh , heehe...). Geura tandang maju jurit ngalap pangaweruh elmu di Universitas Rizal!!!



06 June 2009

Terima Kasih (Sebuah Ungkapan untuk Panitia Beasiswa ITB Untuk Semua)


Dahsyat n keren!!! Itu kata-kata yang paling pantas aku lontarkan ketika USM-ITB, lebih tepatnya PMPB ITB. Tak seperti sebagian besar peserta lainnya, aku mengikuti PMBP ITB Terpusat jalur Beasiswa ITB Untuk Semua. Program beasiswa baru di ITB ini menyisakan pengalamna yang sangat berharga yang tak pernah terbayangkan sebelumnya.

Ali Taufiq, Aminudin dan aku adalah tiga kontingen asrama BIna Siswa SMA Plus yang nimbrung BIUS ini. Itulah saat pertama kali aku bertemu dg sang ITB, kampusnya membuat aku tercengang! Aku diasramakan di PUSSENIF bersama 195 kontingen lainnya. Ad aorang Aceh, Jambi, NTB, sampai Papua pun ada, apalagi dominasi Pulau Jawa.

Awalnya aku sangat bingung dengan BIUS ini. Ternyata, bukan masalah jenis beasiswanya, karena di ITB itu ada sekitar 7000 beasiswa. Wuiih, buanyak banget, dan Beasiswa ITB Untuk Semua ini meneyeleksi "Siapa yang Semangat dan Siapa yang Mengeluh". Dari sekitar 3170 orang , diambil sekitar 400 orang yang mempunyai semangat untuk maju. Dari sana, dipilih 200 orang berdasarkan nilainya.

Terharu sekali aku merasakan aura semangat pengorbanan para panitia relawan alumnus IB yang rela keluar keringat, materi, dan waktu melancarkan kami untuk mengikuti PMBP ITB. Aku teringat saat pukul 10:30 hari Jum'at antrian untuk mengambil Tanda Peserta, sementara Surat Keterangan Bebas Buta Warna belum kelar, panitia tanpa basa-basi menyerbu poliklinik (gak tau apa namanya) ITB untuk buat SK Buta Warna, semua biaya Ditanggung Panitia!! Salah seorang panitia pun menyesalkan penurunan semangat untuk membantu generasi sekarang, kuliat kelelahan tercermin di wajah mereka, namun tetap dihiasi keikhlasan. O, ya sewaktu Aminudin belum buka puasa karena situasi, tidak tanggung2 Kak Catur memberikan 50.000 rupiah tanpa basa-basi,

Walaupun hanya empat hari, kenangan itu tak akan pernah kulupakan bahkan sepanjang akhir hayatku. Dan walaupun aku misalnya tidak lulus USM-ITB, pengorbanan Kakak-kakak Panitia Beasiswa ITB Untuk Semua akna selalu aku ingat. Dan aku punya sebuah keluarga baru di BIUS itu,hee

GOES TO ITB!!!

ITB Untuk Semua

Hitung






Komentar

Tentang Blog Ini

Seorang pembelajar yang berharap tidak berhenti belajar, seorang hamba yang berharap tidak berhenti menghamba

Followers