Brandon
terkena gagal ginjal, setiap dua minggu sekali sesuai anjuran dokter
dia harus melakukan cuci darah (hemodialisis), sekali sesi itu selama
lima jam. Biayanya 50-80 juta rupiah. Kemudian dia juga harus melakukan
CAPD (Continuous Ambulatory Peritoneal Dialysis atau cuci darah lewat
perut) dengan biaya per tahun Rp 50-75 juta. Dibutuhkan juga pemasangan
kateter dengan biaya Rp 10 juta. Kemudian
jika ingin transplantasi ginjal maka harus merogoh kocek sebesar Rp 200
juta untuk pretransplantasi dan prosedur, sementara biaya
transpantasinya sendiri Rp 75-150 juta per tahun.
Sungguh angka
yang fantastis! Rata-rata dia membutuhkan Rp 300 juta per tahun untuk
mendapatkan ginjal yang kembali berfungsi normal. Dengan uang sebanyak
itu dia sebenarnya bisa membeli satu rumah minimalis menengah di
kompleksi elit.
Mengapa Brandon begitu berani berkorban mengeluarkan uang sebanyak itu?
Karena dia yakin akan saran dokter....
Kenapa dia yakin pada dokter?
Karena dia tahu dokter itu orang pintar yang sudah belajar puluhan tahun dengan biaya yang juga mahal.
Ini baru tentang kesehatan....
Nah, pertanyaannya, jika ada seorang muslim yang mengklaim bahwa dia
meyakini bahwa Islam adalah satu-satunya agama yang benar, dia yakin
katanya 100% Allah adalah tuhannya dan Muhammad adalah nabi-Nya, kenapa
masih ada saja yang merasa gatal dengan sesuatu hal ihwal yang berkenaan
dengan syari'at? Kalau ada istilah syari'at tiba-tiba saja menjadi
alergi dan menjadi bahan kritik. Dengan segudang alasan: dari mulai
tuhan tidak perlu dibela, menganggu keragaman/pluralitas sampai alergi
karena sudah dicocoki istilah-istilah keren yang dipelajari dari
buku-buku. Sampai-sampai menyepelekan, bahwa manusia tidak perlu dinilai
dari agamanya, agama itu sama saja, yang penting beribadah dan berbuat
baik kepada sesama manusia (meskipun garis demarkasi tauhid juga
dilanggar).
Apakah itu artinya sebenarnya dia tidak yakin akan
kebenaran dan keagungan Islam? atau dia memiliki split personality
karena ilmu yang dipelajari dan pengalaman yang dialaminya? Atau karena
dia memang pengen terlihat sangat toleran di hadapan orang-orang non
muslim? Wallahu ta'ala a'lam
01 March 2015
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Hitung
Komentar
Get this Recent Comments Widget
Tentang Blog Ini
- rizmut
- Seorang pembelajar yang berharap tidak berhenti belajar, seorang hamba yang berharap tidak berhenti menghamba
0 komentar:
Post a Comment